Sabtu, 28 Februari 2009

Valentine Days dimata islam . .

temen - temen,,
siva mau berbagi sedikit cerita nihh sama kalian. .
mungkin banyak dari kalian yang sudah tahu dan banyak juga yang belum.
nahh bagi yang belum harap dibaca dan direnungkan iyaa??

apakah kalian tahu tentang V-day??
yah akrabnya sihh disebut Valentine Day atau hari kasih sayangg. ??!!
'halaaahh itulooo yang jatuh tiap tanggal 14 Februari dan identik dengan PINK. .

bagi kalian yang muslim, seberapa dalam kah anda memahami V-day??
berikut ini ulasannya .

A.VALENTINE DAY
Dari keduabelas bulan dalam setiap tahunnya, hanya di bulan Februarilah yang selalu ditunggu oleh para remaja dari belahan bumi manapun. Bulan yang di dalamnya terdapat satu hari yang konon digunakan untuk menabur cinta kasih, bahkan juga digunakan untuk ajang mencari pasangan hidup. Hari yang jatuh pada tanggal 14 Februari ini disebut sebagai Valentine day atau “Hari Kasih Sayang”. Valentine day amat popular dan merebak diseluruh pelosok negeri tak ketinggalan pula negeri kita tercinta Indonesia. Berbagai acara telah disiapkan demi menyambut datangnya Hari Valentine. Terlebih lagi didukung oleh banyaknya iklan - iklan yang kita temui dalam rangka menyambut Hari Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik, hotel-hotel, organisasi-organisasi maupun kelompok-kelompok kecil ramai juga turut berlomba-lomba menawarkan acara untuk merayakan Valentine.
Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari Valentine pun ikut juga mendapatkan sambutan hangat dari para remaja, tak ketinggalan pula remaja muslim. Bertukar bingkisan valentine, greeting card, pesta, semarak warna pink, ungkapan cinta dan kasih sayang dengan berbagai ekspresinya menyemarakkan suasana valentine setiap tahunnya.
Hari Valentine sebenarnya adalah hari untuk memperingati wafatnya seorang Martir (syuhada dalam Islam) yang bergelar Santo (orang suci dalam agama Kristen/Katolik) bernama Valentine di negeri Romawi. St.Valentine meninggal pada tahun 496 M yang kebetulan pada tanggal 14 Februari. Oleh karena itu Hari Valentine merupakan salah satu budaya barat yang berasal dari Romawi, selain itu Valentine Day merupakan suatu upacara keagamaan kaum Kristiani pada saat itu.
Sehubungan adanya fenomena Valentine Day, sebagai remaja muslim kita harus mengetahui asal – usul dan akar historisnya. Selain itu kita juga perlu meninjau hal tersebut dalam kaitannya dengan ajaran Islam. Karena dengan mengetahui asal – usul dan tinjauan islam terhadap Valentine Day, diharapkan para remaja muslim dapat mengambil sikap yang tepat dalam menanggapi Valentine Day tersebut. Jikalau dilacak, akar historis dari Hari Valentine akan memberitahukan kepada kita secara jelas betapa paradoksnya pemaknaan cinta yang sesungguhnya dengan gelar yang diabadikan sebagai simbol kesucian cinta pada Hari Valentine.

B. AKAR HISTORIS VALENTINE DAY
Hampir setiap negara mempunyai cerita mengenai akar historis dari Valentine day. Sehingga sejarah dari Valentine day memiliki beberapa versi dan 4 versi yang terkenal yaitu,
1.Kata “Valentine” sebenarnya adalah nama seorang martir (orang Islam menyebutnya sebagai syuhada). Pada tanggal 14 Februari 270 M, St.Valentine dibunuh karena perselisihannya dengan Raja Cladius II sebagai penguasa Romawi. Raja Cladius menerapkan suatu aturan agar para pemuda – pemuda di Romawi tidak menikah karena Raja Cladius saat itu menghadapi perang dan membutuhkan banyak prajurit, namun Valentine secara sembunyi - sembunyi tetap menikahkan para pria dan wanita hingga pada akhirnya Raja Cladius tahu dan menahannya di penjara. Walaupun dia hidup di balik jeruji besi, dia selalu bersikap ceria sehingga membuat beberapa orang datang menemuinya di dalam penjara. Mereka menaburkan bunga dan catatan-catatan kecil di jendela penjara. Mereka ingin dia tahu bahwa mereka juga percaya tentang cinta dirinya. Salah satu pengunjung tersebut adalah seorang gadis anak sipir penjara. Dia sering mengobrol dengan Valentine. Di saat menjelang kematiannya dia menuliskan catatan kecil: Love from your Valentine. Dan pada tahun 496 Paus Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai tanggal penghormatan untuk Saint Valentine. Akhirnya pada tanggal 14 Februari menjadi tanggal untuk memperingati kematian St.Valentine.
2.Uskup Valentine adalah seorang yang dianggap Santo (orang suci dalam agama Katolik) yang menggantikan dewa Lupercus yang disebut sebagai dewa kesuburan, padang rumput dan hewan ternak serta dewa penyayang. Penyembahan dewa Lupercus sudah menjadi bagian tradisi upacara keagamaan Romawi pada masa itu. Tradisi itu ditandai dengan penarikan undian dalam rangka mencari pasangan yang namanya sudah tertulis dalam kotak undian. Setelah itu, mereka bebas untuk melakukan hubungan seksual dalam waktu yang telah ditentukan. Setelah mereka bosan dan sudah terpenuhi nafsu syahwatnya merekapun kembali menarik undian untuk mendapatkan pasangan baru yang nantinya akan diperlakukan sama dengan pasangan yang pertama. Setelah dewa Lupercus meninggal, maka St.Valentinelah yang menggantikannya sebagai dewa kasih sayang. Tapi suatu ketika kekaisaran Romawi membutuhkan sejumlah besar prajurit perang. Oleh karena itu Kaisar memerintahkan untuk tidak melakukan perkawinan karena perkawinan akan mengganggu Kaisar dalam merekrut pasukan perangnya. Namun, secara diam–diam St.Valentine tetap menikahkan muda–mudi yang telah menjalin cinta. Akan tetapi hal itu diketahui oleh Kaisar Romawi dan untuk selanjutnya St. Valentine dijatuhi hukuman mati dengan hukum pancung pada tahun 207 M dan mayatnya dikubur di tepi Jalan Flamenia. Baru pada masa Kaisar Constain (280 – 337) M upacara tersebut kembali dimodifikasi dengan penambahan pesan–pesan cinta dari para gadis, pesan tersebut kemudian diletakkan dalam jambangan kemudian diambil oleh para pemudanya. Mereka nerpasangan, berdansa dan diakhiri dengan tidur bersama (zina). Oleh Paus Gasium I seorang pemimpin dewan gereja, pada tahun 494 M mengubah upacara tersebut dengan bentuk rutinitas seremoni porofikasi (pembersihan dosa) dan juga mengubah upacara Lupercalia yang biasanya tanggal 15 Februari menjadi 14 Februari dengan tahun 496 M sebagai Valentine day.
3.Pada masa Romawi Kuno, tanggal 14 Februari merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno, Dewi Juno adalah ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi kuno juga meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi kaum perempuan, perkawinan dan dewi cinta. Pada tanggal 14 Februari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan untuk memperingati Dewi Juno dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan. Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas sebagai, setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan di hari-hari berikutnya.
4.Pastor yang bernama Saint (Santo) Valentine, yang hidup di zaman Kaisar Claudius II di Roma abad III, secara diam-diam menentang sang Kaisar yang dengan otoritasnya menghapuskan sebuah tradisi yang sudah berlangsung sejak zaman Romawi Kuno. Seperti kebanyakan tradisi kuno lainnya, perayaan untuk menghormati Dewa Lupercus itu diawali dengan upacara yang disebut dengan Lupercilia setiap 15 Februari. Upacara ini awalnya diadakan untuk mengusir serigala ganas yang sering muncul di sekitar kota Roma.
Salah satu persembahan mereka adalah mengadakan sebuah festival yang salah satu acaranya adalah tradisi bernama name drawing, terutama diperuntukkan bagi anak-anak muda yang masih lajang. Festival diawali dengan menulis semua nama gadis di kota Roma pada kertas kecil dan dimasukkan ke dalam wadah kaca besar. Setelah itu, setiap lelaki lajang di Roma mengambil lembaran kertas tersebut secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya. Kejadian ini memberikan sebuah indikasi adanya pesta yang kental dengan aroma perzinaan dan maksiat. Ketika Kaisar Claudius II memerintah, sang kaisar kesulitan mencari pemuda untuk dijadikan pasukan karena para lelaki di Roma lebih memilih tinggal dan berkumpul bersama orang-orang yang mereka cintai. Karena itu, sang kaisar kemudian menghapus tradisi pesta name drawing tersebut. Namun di sisi lain Pastor Valentine, tetap mempertahankan tradisi name drawing tersebut dengan prinsip cinta kasih yang dianutnya. Ulahnya itulah yang kemudian menyeretnya ke altar eksekusi mati. Ia mati 14 Februari 269 M Di saat menjelang kematiannya Saint (Santo) Valentine menulis kemudian meninggalkan sepucuk surat cinta kepada seorang anak sipir penjara. Dalam surat cinta nya dia menuliskan tanda tangan yang berbunyi From Your Valentine. Ada pula yang menyebutkan bahwa bunyi pesan terakhir itu adalah Love From Your Valentine. Untaian cinta pada surat itulah yang menjadikan tanggal matinya sebagai Hari Kasih Sayang (Valentine's Day).
Pada abad ke 16 M, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen dan Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian Santo Valentine telah bergeser menjadi hari Jamuan Kasih Sayang yang disebut sebagai Supercalis seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno setiap tanggal 15 Pebruari. Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata Galentine yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan.
Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi dan aksi – aksi permisif, dengan lampu remang – remang dan nyala lilin temaram. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta pora, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara terang - terangan. Semua itu dilakukan dengan mengatas namakan semangat cinta kasih. Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.
Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan agama. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan making love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina.

C.VALENTINE DAY DALAM KONTEKS AJARAN ISLAM
Berdasarkan uraian tentang sejarah Valentine di atas dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini dapat dilihat bahwa Valentine merupakan :
1.Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine.
2.Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan ratu percintaan.
3.Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
4.Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.
Dari keempat versi asal mula Valentine tersebut, tidak ada satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Valentine berhubungan dengan agama Kristen karena Valentine merupakan salah satu upacara agama Kristen yang dibuktikan dengan pengukuhan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang Kristen. Dalam The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, dituliskan penjelasan sebagai berikut: Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998). Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno. Sebagaimana yang difirmankan Allah sebagai berikut
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 1-6).
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.(QS Al-Imran : 85).
Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah telah memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama manapun termasuk Kristen. Dalam Alquran telah dijelaskan “Bagimu agamamu, bagiku agamaku”(QS Al Kafirun : 6).
Selain itu Valentine juga dirayakan untuk memperingati atau memuja Dewi Juno adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah berhala atau dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala. Bukankah Hadist Riwayat Bukhari-Muslim dibawah ini sudah dapat mengetuk hati kita. “Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik”.
Perayaan Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa. Mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari. Tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.
Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengikuti Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau - tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis, pesta dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain. Namun, sebenarnya maksud dari kesemua itu adalah untuk memasarkan produk, terutama produk – produk barat seperti fashion, cafĂ©, hotel, film dan yang lebih parah adalah suatu kebudayaan yang merusak aqidah yaitu seks pranikah atau berzina. Allah SWT telah berfirman tentang zina “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’: 32)”.
Berdasarkan bahasan mengenai sejarah Valentine day di atas kita tahu bahwa sejak budaya Valentine resmi diberlakukan sudah menyimpang dari aqidah dan tatanan hukum Islam. Selain berkaitan dengan freesex yang sangat bertentangan dengan hukum dan budaya Islam. Valentine juga berkaitan dengan pesta pora dan huru hara serta jamuan makanan dan minuman yang berlebihan. Padahal sebagaimana yang kita tahu Allah telah berfirman dalam QS Al-Isra : 27 yang artinya “Sesungguhnya pemboros - pemboros itu adalah saudara – saudara syaiton dan syaiton itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. Dan dalam QS Al-Anfal : 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Melihat penjelasan di atas, mungkin ada sebagian remaja yang akan bertanya
Kenapa memperingati sebuah tragedi cinta itu tidak boleh dilakukan?
Apakah Islam melarang cinta kasih?
Bukankah Islam menganjurkan pemeluknya kasih kepada sesama?
Tak ada yang menyangkal bahwa Islam tidak melarang cinta kasih. Islam sendiri adalah agama kasih dan menjunjung cinta kepada sesama. Dalam Islam cinta demikian dihargai dan menempati posisi sangat terhormat, kudus, dan sakral. Islam sama sekali tidak phobi terhadap cinta. Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun demikian, Islam tidak menjadikan cinta sebagai komoditas yang rendah dan murahan. Cinta yang merupakan perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang dalam Islam dibagi menjadi tiga tingkatan yang kita tangkap dari ayat Al-Quran. "Katakanlah: Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kerabat-kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerusakannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu senangi lebih kau cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (At-Taubah: 24).
Di mata Islam mencintai dan dicintai itu adalah "risalah" suci yang harus ditumbuhsuburkan dalam dada setiap muslim. Makanya Islam menghalalkan perkawinan. Islam tidak menganut "selibasi" yang mengebiri fitrah manusia, seperti yang terjadi dalam ajaran Kristen dan Hindu serta Budha yang menganut sistem sosial yang dikenal dengan kependetaan. Sebab, memang tidak ada rahbaniyah dalam Islam.
Sebagai agama pamungkas, Islam dengan tegas memosisikan diri sebagai agama yang diridhai oleh Allah, dan siapa saja yang ingin mencari agama selain Islam maka agamanya tidak akan diterima sebagaimana yang dijelaskan dalam QS:Al - Imran ayat 19 dan 185. Dan, sebagai agama terakhir Islam telah melakukan beberapa pembenaran dari berbagai penyelewengan yang terjadi dalam agama Kristen dan agama Yahudi. Islam mengharuskan pemeluknya untuk membentengi diri dari semua budaya yang datang dari kalangan Yahudi dan Kristen. Kaum Muslimin harus memiliki budaya dan identitasnya sendiri yang bersumber pada norma dan ajaran agamanya.
Setelah kita mengetahui bahwa Valentine's Day sama sekali tidak memiliki kaitan sejarah dengan Islam, maka menjadi tugas semua remaja Islam untuk menghindari dan tidak ikut serta dalam sebuah budaya yang tidak bersumber pada Al - Quran dan Al - Hadis. Valentine's Day bukanlah simbol dan identitas remaja Muslim karena ia merupakan hari raya kalangan remaja Kristen. Dan kita persilahkan saudara-saudara kita dari remaja kalangan Kristen ataupun Katolik untuk merayakannya sesuai dengan keyakinan mereka.
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontoh begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam?. Mari kita renungkan firman Allah dalam QS Al – Isra : 36 yang mengatakan, “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”.
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan, bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu. Oleh karena itu Islam amat melarang kepercayaan yang mengikut kepada suatu kepercayaan lain. Dalam hadist riwayat Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah S.A.W bersabda “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka.” HR. Abu Daud dan Ahmad.
Merupakan suatu tindakan bodoh jika kaum Muslim dan secara khusus kalangan remajanya ikut melestarikan budaya yang sama sekali tidak memiliki ikatan historis, emosional, dan religius dengan Islam. Keikutsertaan remaja Muslim dalam "hura-hura" ini merupakan refleksi sebuah kekalahan dalam sebuah pertarungan mempertahankan identitas dirinya. Allah tidak menghendaki kaum Muslimin menjadi "buntut" budaya lain yang berbenturan - nilai-nilainya dengan Islam. Seperti yang telah dijelaskan pada QS Al – Maidah : 51 "Barang siapa di antara kamu menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.".
Peringatan Allah pada ayat di atas membersitkan pencerahan pada kita semua bahwa Islam dengan ajarannya yang universal harus disebarluaskan dengan sungguh - sungguh kepada dunia. Dunia perlu mengenal Islam dengan cara yang benar. Islam dipercayakan menjadi "imam" peradaban dunia kembali. Sebab, kehancuran peradaban Islam telah menimbulkan kerugian besar pada tatanan manusia yang terkikis secara moral dan ambruk secara etika. Kemunduran peradaban Islam telah menjebak dunia pada arus kegelapan akhlak dan moralitas.
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama karena kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam masalah Valentine Day.

1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan supercalis bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.
2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh karena itulah, berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak. Firman Allah S.W.T dalam QS Al Baqarah : 120 : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan semenit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”
4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hura. Perhatikanlah firman Allah S.W.T. “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27).

C. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1.Valentine Day merupakan suatu hari pada tanggal 14 Februari yang diyakini sebagai hari untuk menabur cinta kasih kepada orang – orang yang kita sayang. Biasanya para remaja menggunakan hari tersebut untuk mencari pasangan hidup atau kekasih.
2.Secara historis Valentine Day merupakan upacara keagamaan memperingati wafatnya seorang Martir (syuhada dalam Islam) yang bergelar Santo (orang suci dalam agama Kristen/Katolik) bernama Valentine di negeri Romawi. St.Valentine meninggal pada tahun 496 M yang kebetulan pada tanggal 14 Februari.
3.Pada praktek perayaan Valentine Day sekarang ini, renaja merayakannya dengan bertukar bingkisan valentine, greeting card, pesta, ungkapan cinta kasih, kencan, berpacaran hingga penghalalan praktek zina secara terang – terangan dengan mengatas namakan semangat cinta kasih.
4.Dari kacamata Islam, Valentine Day ditentang dengan alasan
a.Valentine Day merupakan suatu kebudayaan yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang kematian St. Valentine. Sementara dalam Islam diharamkan bagi umat islam untuk mengikuti kebudayaan agama lain.
b.Valentine Day merupakan kebudayaan yang mengandung nilai kesyirikan karena terdapat ritual memperingati seorang dewi yaitu Dewi Juno. Sedangkan kita tahu bahwa syirik dilarang dalam ajaran Islam.
c.Valentine Day digunakan sebagai sarana untuk bertahayul guna mendapatkan jodoh. Tahayul sendiri tidak dibenarkan dalam Islam.
d.Valentine Day dirayakan dalam bentuk pesta hura – hura, hidup glamour, pergaulan bebas hingga penghalalan praktek zina yang secara jelas semua itu bertentangan dengan aqidah dan tatanan hukum islam.

ShoutMix chat widget
 

CHIIPA's BLOG. Design By: SkinCorner